Oleh: SBS Instrumens
Pokok Perdebatan: "Adili Jokowi" vs "Hidup Jokowi"
1. Adili Jokowi
Gerakan yang menuntut pertanggungjawaban hukum terhadap mantan Presiden Joko Widodo atas berbagai dugaan, seperti:
-
Penyalahgunaan kekuasaan.
-
Nepotisme (terkait penunjukan Gibran sebagai cawapres).
-
Intervensi institusi (MK, KPK, dan lain-lain).
-
Proyek kontroversial seperti IKN dan PSN yang dianggap merugikan rakyat uinsa.ac.idEramuslim.
Aksi ini diwujudkan lewat:
-
Coretan di tembok–tembok kota—Solo, Yogyakarta, Surabaya—dengan tulisan “Adili Jokowi” uinsa.ac.idReddit.
-
Demo mahasiswa (BEM SI, BEM UI) dengan tuntutan pengadilan terhadap Jokowi Eramuslimuinsa.ac.id.
-
Pengamat menyebut gerakan ini sebagai "bom waktu" yang perlu ditanggapi hukum agar legitimasi penegakan keadilan dapat dipulihkan Rmol.id.
2. Hidup Jokowi
Teriakan ini mencuat justru dari Presiden Prabowo Subianto saat acara HUT ke-17 Partai Gerindra (15 Februari 2025). Prabowo secara eksplisit menyebut “Hidup Jokowi”—sebuah bentuk penghormatan atas jasa dan dukungan Jokowi selama masa transisi. Kata-kata ini menimbulkan banyak tafsiran, antara lain:
-
Simbol hubungan politik yang masih kuat antara Jokowi dengan pemerintahan Prabowo Monitor IndonesiaRmol.idHerald ID.
-
Upaya untuk meredam kritik yang mengarah kepada Jokowi—seperti bungkus retorik bagi ketidaknyamanan publik Rmol.iduinsa.ac.id.
-
Dinamika simbolik yang menunjukkan keberlanjutan pengaruh Jokowi dalam pemerintahan meski ia bukan lagi presiden aktif Monitor Indonesiauinsa.ac.idHerald ID.
Analisis dan Reaksi dari Pengamat
-
Fernando Emas (Direktur Rumah Politik Indonesia):
-
Menilai “Hidup Jokowi” menunjukkan gambaran bahwa Prabowo masih berada dalam bayang-bayang Jokowi. Kata-katanya seperti "kucing berbulu harimau" — terlihat garang, tapi tunduk. Monitor Indonesia
-
-
Rocky Gerung:
-
Menyoroti pilihan kata Prabowo—menyebut “Hidup Jokowi” alih-alih “Hidup Rakyat”—yang menurutnya menunjukkan pilihan nilai yang salah. Rmol.id
-
-
Ali Syarief (Cross Culture Institute):
-
Menilai tindakan Prabowo sebagai ironi saat rakyat menuntut keadilan dan lagu seruan moral-politik, tapi dia justru memberi dukungan simbolis kepada mantan presiden yang tengah dikritik keras. Herald ID
-
-
Dr. Slamet Muliono:
-
Menekankan adanya paradoks: sementara rakyat meminta pertanggungjawaban atas masa lalu, Prabowo memilih merayakan figur yang menjadi pusat kritik — mencerminkan konflik antara aspirasi demokratis vs stabilitas politik. uinsa.ac.id
-
Tabel Perbandingan
Aspek | Adili Jokowi | Hidup Jokowi |
---|---|---|
Siapa Pelaksana? | Aktivis, mahasiswa, masyarakat luas. | Prabowo Subianto dalam acara resmi Gerindra. |
Pesan Utama | Penegakan hukum. Kekritisan terhadap kebijakan lama. | Penghormatan. Penguatan hubungan politik. |
Simbol | Kritik tajam terhadap pemerintahan era Jokowi. | Loyalitas dan kesinambungan politik. |
Analisis Umum | Ekspresi frustrasi publik. Ada potensi krisis moral. | Upaya menjaga harmoni; bisa dianggap menyangkal kritik. |
Kesimpulan
Gerakan “Adili Jokowi” adalah sorakan keadilan dari akar rumput—seruan agar mantan presiden dimintai pertanggungjawaban hukum atas berbagai dugaan pelanggaran. Sementara "Hidup Jokowi" adalah respons simbolik dari lingkaran kekuasaan baru, menunjuk bahwa relasi politik dan loyalitas masih mempertahankan bayang-bayang kepemimpinannya.
Ketegangan di antara keduanya mencerminkan arus tarik-menarik antara demokrasi aspiratif dan realpolitik yang pragmatis.
informasi penting yang bagus pak kita menjadi tahu apa itu adil
ReplyDelete