Oleh SBS Instrumen
Untuk menjawab pertanyaan "sampai kapan pelaksanaan makan bergizi gratis anak sekolah dapat bertahan?", kita perlu menguraikannya secara menyeluruh dari berbagai aspek yang mempengaruhi keberlangsungan program ini. Berikut uraian lengkap dan logisnya:
1. Konteks Program Makan Bergizi Gratis
Program makan bergizi gratis untuk anak sekolah adalah kebijakan intervensi pemerintah untuk:
-
Mengatasi stunting dan malnutrisi.
-
Meningkatkan konsentrasi belajar dan prestasi siswa.
-
Mengurangi ketimpangan akses terhadap gizi berkualitas.
-
Menstimulasi pertumbuhan ekonomi lokal melalui penyediaan bahan makanan dari petani lokal.
2. Faktor Penentu Keberlanjutan Program
Keberlangsungan program makan bergizi gratis sangat ditentukan oleh beberapa faktor:
A. Ketersediaan Anggaran Negara
-
Program ini bersifat high-cost, karena melibatkan biaya logistik, bahan makanan, SDM, dan infrastruktur.
-
Jika anggaran negara sehat dan penerimaan pajak memadai, program bisa berjalan lama.
-
Namun, jika APBN tertekan (misalnya karena krisis ekonomi, bencana nasional, atau utang negara yang membengkak), maka anggaran untuk program ini bisa dikurangi atau dihentikan.
B. Komitmen Politik
-
Program ini bisa berlangsung selama masih ada komitmen dari pemimpin politik dan pemerintah.
-
Jika pemerintahan berganti dan kebijakan bergeser, maka program bisa dimodifikasi, dikurangi skalanya, atau dihentikan.
-
Keberlanjutan juga dipengaruhi oleh dukungan DPR (lembaga legislatif) karena mereka yang menyetujui anggaran.
C. Efektivitas dan Dampak Program
-
Jika evaluasi menunjukkan bahwa program ini berdampak positif pada gizi, pendidikan, dan ekonomi lokal, maka peluang untuk dilanjutkan lebih besar.
-
Namun, jika program terbukti inefisien, banyak kebocoran anggaran, atau gagal mencapai target, maka legitimasi publik dan politiknya akan melemah.
D. Partisipasi dan Dukungan Masyarakat
-
Jika masyarakat, khususnya orang tua dan sekolah, mendukung dan ikut terlibat, program lebih mudah dijaga keberlangsungannya.
-
Sebaliknya, jika ada resistensi atau ketidakpercayaan (misalnya karena kualitas makanan buruk), maka bisa terhenti karena kehilangan dukungan.
E. Infrastruktur dan Logistik
-
Keberhasilan teknis sangat penting. Jika distribusi makanan tidak merata, kualitas buruk, atau banyak keluhan, maka program akan sulit dipertahankan.
-
Sistem pengawasan yang transparan dan akuntabel juga diperlukan untuk mencegah korupsi dan penyalahgunaan dana.
3. Estimasi Waktu Keberlangsungan Program
Secara teoritis, program bisa bertahan jangka panjang (lebih dari 10 tahun) jika memenuhi kondisi berikut:
-
Pemerintah menjadikannya program prioritas nasional lintas rezim.
-
Anggaran tersedia dan stabil.
-
Ada sistem pelaksanaan yang efektif dan efisien.
-
Didukung oleh masyarakat luas dan dunia pendidikan.
Namun, secara realistis, dalam konteks politik dan ekonomi Indonesia:
-
5 tahun pertama adalah masa krusial untuk uji coba, evaluasi, dan penyesuaian.
-
Jika berhasil dan mendapat legitimasi, kemungkinan besar bisa dilanjutkan bahkan diperluas.
-
Jika gagal di awal (misalnya karena korupsi, logistik buruk, atau dana tidak cukup), program bisa dihentikan sebelum 5 tahun.
4. Kesimpulan
Pelaksanaan makan bergizi gratis anak sekolah dapat bertahan selama:
-
Pemerintah memiliki anggaran yang cukup dan stabil.
-
Terdapat komitmen politik lintas pemerintahan.
-
Program menunjukkan hasil yang positif dan nyata.
-
Masyarakat mendukung dan terlibat dalam pelaksanaannya.
Dengan skenario terbaik, program bisa bertahan lebih dari 10 tahun dan menjadi kebijakan permanen seperti pendidikan dasar gratis.
Namun dengan skenario terburuk, program bisa hanya bertahan kurang dari satu periode pemerintahan (5 tahun) jika tidak dikelola dengan baik.
Comments
Post a Comment